Atambua, 19 Mei 2025 — Suasana pagi yang sejuk di halaman Kantor UPBU A. A. Bere Tallo Atambua dipenuhi semangat baru pada Senin (19/5). Dalam balutan kesederhanaan dan khidmat, seluruh pejabat dan pegawai berkumpul mengikuti Upacara Bendera Merah Putih yang menjadi penanda hari bersejarah — hadirnya pemimpin baru di tanah perbatasan.
Upacara dimulai pukul 07.30 WITA, dipimpin oleh Bapak S. Charles B. Malaikosa, S.T. selaku Pembina Upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pidato yang tidak hanya mengandung pesan formal sebagai aparatur negara, namun juga menyentuh sisi batin para peserta yang hadir.
"Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hari ini, kita semua diberi karunia yang luar biasa: bisa berkumpul dalam suasana yang penuh semangat dan persaudaraan," ujar beliau membuka pidatonya dengan salam lintas agama yang mencerminkan keberagaman dan inklusivitas yang menjadi nilai penting di lingkungan kerja UPBU A. A. Bere Tallo.
Lebih dari sekadar rutinitas, upacara ini menjadi tonggak penting dalam sejarah kantor. Tanggal 19 Mei 2025 tidak hanya tercatat sebagai pelaksanaan apel pagi, tetapi juga sebagai awal babak baru dalam perjalanan Bandar Udara A. A. Bere Tallo — menandai momen regenerasi kepemimpinan yang penuh harapan.
“Ini adalah sejarah baru, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi Anda semua yang sudah setia mengabdi di bandara ini. Hari ini adalah awal dari perjalanan bersama yang harus kita jalani dengan komitmen dan rasa tanggung jawab,” ungkap Pak Charles.
Beliau juga memberikan apresiasi mendalam atas dedikasi seluruh pegawai baik PNS, CPNS, PPPK, maupun tenaga outsourcing, yang telah bekerja dengan hati untuk kemajuan bandara selama ini. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi dan gotong royong sebagai pondasi utama dalam menjalankan tugas ke depan.
“Negara telah memberikan hak-hak kita, kini giliran kita memberikan yang terbaik. Tidak ada yang sempurna, tapi kita semua bisa saling menopang dan memperbaiki. Apa yang sudah baik, mari kita lanjutkan. Yang perlu dibenahi, kita benahi bersama,” tegasnya.
Kalimat-kalimat yang sederhana namun penuh makna itu membekas di hati para pegawai. Ia tidak hanya berbicara sebagai seorang pemimpin baru, tetapi sebagai rekan seperjuangan yang mengajak seluruh insan bandara untuk bergerak bersama, bukan berjalan sendiri.
Lebih lanjut, Pak Charles menegaskan pentingnya refleksi dan adaptasi dalam kepemimpinan baru. Ia menyadari bahwa setiap tempat memiliki kebiasaan, tantangan, dan budaya kerja yang unik. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pegawai untuk berbagi, berdiskusi, dan saling memahami langkah ke depan.
"Langkah awal ini akan kita mulai dengan mendengar. Saya ingin tahu bagaimana teman-teman biasa bekerja, apa yang menjadi tantangan, dan apa yang bisa kita perbaiki bersama. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang terlalu benar, yang ada hanyalah niat baik untuk terus bertumbuh,” katanya, sembari menutup pidato dengan sapaan hangat dan doa untuk kebersamaan.
Seusai upacara, direncanakan akan dilakukan rapat awal bersama seluruh pejabat struktural guna menyusun langkah-langkah kerja ke depan secara lebih konkret dan strategis.
Upacara pagi ini menjadi lebih dari sekadar kewajiban institusional. Ia menjelma menjadi ruang perjumpaan, harapan, dan komitmen. Sebuah langkah awal yang membangkitkan semangat kolektif bahwa Bandara A. A. Bere Tallo Atambua bukan hanya tempat kerja, tapi juga rumah bersama yang terus dibangun dengan cinta, kerja keras, dan pengabdian.
Dengan kehadiran pemimpin baru, harapan baru pun tumbuh. Di langit Atambua yang biru, semangat pengabdian para abdi negara kembali terbang tinggi. Demi pelayanan yang lebih baik, demi Indonesia yang terus bergerak maju, dimulai dari titik terdepan, dari perbatasan.
Siaran Pers Nomor : 359/PPID/AABT/V/2025
Fotografer : Willy Siura
PENYUSUN BAHAN HUKUM, KEHUMASAN, DAN PUBLIKASI
BAGUS SETIAWAN
Instagram : @bandara_atambua
Youtube: @bandara_atambua
Facebook: Bandara Aabt Atambua
Portal: ppid.upbuaaberetallo.id