SIARAN PERS
NOMOR: 001/ABU/DJPU/XI/2024
Atambua, 11 November 2024 – Di bawah langit cerah pagi itu, halaman kantor UPBU A. A. Bere Tallo Atambua menjadi saksi dari momen penuh khidmat dalam peringatan Hari Pahlawan Nasional 2024. Sebanyak 71 pegawai berbaris rapi, bersiap mengikuti upacara yang dihelat untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia. Setiap langkah dan sikap mereka pada hari itu menjadi simbol nyata dari rasa hormat dan rasa cinta yang mendalam terhadap Tanah Air.
Acara dimulai dengan pengantar dari MC, Erlin Sinah, yang memandu jalannya upacara. Suasana mulai terasa hening ketika penghormatan kepada pembina upacara dilaksanakan, dipimpin oleh komandan upacara, Ibnu Abdul Ghohhar. Kemudian, bendera merah putih dikibarkan oleh unit PKP-PK, menciptakan momen yang membangkitkan rasa haru di hati seluruh peserta. Lagu Indonesia Raya bergema, melingkupi lapangan upacara dan membawa seluruh pegawai dalam kesadaran betapa berharganya kemerdekaan yang dinikmati bangsa ini.
Dalam kesempatan itu, pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disampaikan oleh Adhy Seran, mengingatkan kembali pada fondasi dasar negara yang menjadi pedoman bagi setiap warga bangsa untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan. Salah satu bagian yang sangat menggetarkan hati adalah pembacaan pesan perjuangan pahlawan nasional oleh Ketua Tata Usaha, Rio Lobo, S.T. Dalam nada suara yang tegas, Rio menyampaikan pesan dari lima tokoh pahlawan nasional, masing-masing membawa warisan kata-kata yang begitu berharga. Pesan Dr. Wahidin Sudirohusodo yang menyatakan bahwa “Kerja keras dan kejujuran adalah fondasi bagi kejayaan bangsa,” terasa menggugah, mengingatkan bahwa tanpa kejujuran dan ketekunan, cita-cita bangsa sulit tercapai. Nama besar pahlawan lainnya turut disebutkan, termasuk Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Supriyadi, dan Dokter Cipto Mangunkusumo—semua menghadirkan pesan yang relevan di setiap zaman.
Dari setiap pesan yang diungkapkan, terlihat bagaimana para pahlawan menekankan pentingnya keberanian, ketulusan, dan keikhlasan dalam mengabdi kepada negara. Rangkaian kata-kata itu seolah mengajak seluruh peserta upacara untuk kembali merefleksikan peran masing-masing dalam kehidupan berbangsa, bahwa semua warga negara dapat menjadi pahlawan dengan memberikan kontribusi nyata sesuai kemampuan masing-masing.
Amanat Pembina Upacara: Menghidupkan Semangat Kepahlawanan
Sebagai pembina upacara, Kepala Kantor UPBU A. A. Bere Tallo Atambua, Yulius Kismono, S.E., memberikan amanat yang berisi pesan dari Menteri Sosial RI dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 2024. Dalam amanatnya, Yulius menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap para pahlawan yang telah memperjuangkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau mengingatkan bahwa jasa mereka tidak ternilai, dan sebagai generasi penerus, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan meneruskan semangat mereka.
“Ada banyak pahlawan yang lahir di negeri ini, dengan pengorbanan dan keberanian yang berhasil membentuk NKRI. Mereka adalah para patriot yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi mencapai kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa. Sekarang, tugas kitalah untuk menjaga dan meneruskan warisan mereka demi cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur,” tuturnya.
Tema Hari Pahlawan tahun ini, "Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu", menjadi fokus utama dalam amanat tersebut. Yulius menjelaskan bahwa “Teladani Pahlawanmu” mengandung arti bahwa pikiran dan tindakan kita seharusnya terinspirasi oleh nilai-nilai kepahlawanan. Sementara “Cintai Negerimu” menekankan bahwa segala bentuk pengabdian kita harus membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dalam kondisi global yang penuh tantangan ini, persatuan dan kesetiakawanan sosial menjadi pondasi utama dalam mempertahankan stabilitas dan kedaulatan negara.
Beliau juga menyoroti pentingnya semangat kepahlawanan yang relevan dengan masa kini. Bila dahulu perjuangan adalah meruntuhkan kolonialisme, maka sekarang semangat itu harus berfokus pada upaya mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan. Menurutnya, nilai kepahlawanan tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga dengan kesadaran untuk mengatasi persoalan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Setelah menyampaikan amanat Menteri Sosial, Yulius melanjutkan dengan pesan pribadinya. Ia mengajak semua yang hadir untuk merenungkan makna sejati dari perjuangan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, setiap orang memiliki peran sebagai pejuang dalam lingkup masing- masing, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan kerja dan masyarakat luas.
“Pengorbanan itu lahir dari cinta,” katanya, “Tanpa cinta, tidak mungkin kita mau berkorban. Untuk itulah, saya berharap kita semua bisa kembali mencintai apa yang kita miliki sekarang ini. Cinta pada tugas dan pekerjaan yang kita jalani akan membuat pengorbanan kita terasa bernilai. Dari mencintai hal-hal kecil, kita bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Tak ada pengorbanan yang sia-sia.”
Sebagai pelayan publik di bidang transportasi, Yulius mengingatkan bahwa setiap pegawai di UPBU A. A. Bere Tallo Atambua memiliki tanggung jawab untuk membuat masyarakat merasa nyaman dan dihargai. Ia mengajak semua orang untuk tidak fokus pada kekurangan atau tuntutan, tetapi untuk bersama-sama menciptakan inovasi yang bermanfaat. Menurutnya, dengan pelayanan yang ikhlas dan penuh senyuman, masyarakat akan merasakan kehadiran mereka sebagai pelayanan yang membawa kebaikan.
“Kita memiliki tugas untuk melayani masyarakat. Tugas ini adalah panggilan suci yang juga merupakan bentuk pengabdian dan cinta kepada bangsa. Mari kita fokus memberikan yang terbaik agar masyarakat yang datang ke bandara merasa dihargai dan dilayani dengan tulus,” imbuhnya dengan penuh semangat.
Setelah Acara doa upacara selesai, para pegawai meninggalkan lapangan dengan hati yang lebih kuat, tekad yang semakin membara, dan semangat yang semakin menyala. Mereka sadar bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar hari untuk mengenang masa lalu, melainkan untuk memperkuat komitmen mereka sebagai generasi penerus yang akan membawa semangat pahlawan ke masa depan.